Satu
tahun yang lalu, ada seorang manusia mulai memberanikan diri buat membuat
‘sesuatu’. Satu tahun yang lalu, sebagian isi otak nya dibedah, menyusunnya
kembali, dan menghiasnya agar bisa ditertawakan.
Satu
tahun yang lalu, seorang anak kelas 3 SMK mempunyai impian yang bahkan ia tak
tau bagaimana harus memulainya, meraba perlahan, dan akhirnya menyerah begitu
saja. Satu tahun yang lalu, ia mempunyai cinta yang luar biasa, seorang pemikir
keras yang akhirnya menemukan jalan keluar agar segala kenangan yang telah
dilewati tidak mudah dilupakan begitu saja.
Satu
tahun yang lalu, ia tidak tahu apa-apa, bahkan perasaannya sendiri pun ia tidak
mengetahuinya. Satu tahun yang lalu, ia bersedia menceritakan perasaannya,
lewat tulisan singkat ia bercerita bahwa ada seorang perempuan yang telah
membuat ia ketergantungan. Satu tahun yang lalu, catatan Cinta Sandwich Isi
Tuna terbentuk, dan Cinta Sandwich Isi Tuna menjadi awal dari catatan-catatan berikutnya.
---
Nggak
kerasa, udah satu tahun gue nulis catatan Cinta Sandwich Isi Tuna. Nggak ada
basic samasekali buat nulis catatan se-absurd itu. Background nulis nggak ada,
cuma modal seneng baca beberapa buku doang. Ditambah sama niat gimana caranya
biar nggak gampang dilupain.
Tujuan
gue buat nulis catatan ini juga buat sebagai pengingat, kalo hari ini, satu
tahun yang lalu pernah ada badai di pikiran gue, tiap malam bergelut sama
kata-kata, dan akhirnya menulis sejadi-jadinya. Gue juga nggak tau pasti
bakalan ada peringatan semacam ini apa nggak saat catatan-catatan setelah Cinta
Sandwich Isi Tuna berada di tanggal satu tahun pembuatannya.
Sebenernya
catetan gue itu nggak ada manfaatnya samasekali. Cuma kejadian nyata yang gue
buat jadi lucu doang. Motivasi? Nggak ada, gue nggak pinter bikin seseorang
menjadi termotivasi. Bahkan untuk memotivasi diri sendiri buat bangun pagi aja
susahnya setengah mati. Quotes? Nggak ada juga, gue nggak terlalu suka quotes.
Kalimat terakhir yang sengaja gue sisipin itu murni spontan terlintas dipikiran
gue, pokoknya yang berhubungan sama tulisan sama perasaan gue aja. Boro-boro
mau copy-paste :p
Tapi
ada alasan lain dibalik gue merayakan satu tahunnya Cinta Sandwich Isi Tuna
ini. Nggak melulu soal self goal atau kepuasan pribadi, memang harus gue akui
ini catatan paling spesial dan paling berkesan. Setiap kalimatnya istimewa
karena pas gue bikin gue juga ketawa-ketawa sendiri. Bukan karena saking
absurdnya, tapi lo harus percaya kejadian aslinya jauh lebih lucu dari yang gue
tulis.
Pada
akhirnya gue harus berterima kasih, terutama kepada pihak ke dua yang udah
menjadi inspirasi sekaligus menyetujui catatan Cinta Sandwich Isi Tuna ini
tanpa harus gue meminta izin :p
Oh
iya, sebenernya gue udah bikin versi buku nya lho. Judulnya sama, tapi ada
sedikit perubahan dan cerita baru yang gue tambahkan, dan baru terkumpul 42
halaman
Jadi ceritanya suatu hari gue browsing dan nemu pengumuman
lomba menulis naskah komedi remaja yang diadain oleh salah satu penerbit
terkenal. Banyak penulis favorit gue yang bukunya diterbitin sama penerbit itu.
Tapi karena satu dan lain hal akhirnya gue ngebatalin niat gue. Dan baru kali
ini sejak terakhir gue nulis naskah lomba, gue nulis di blog lagi.
Pokoknya
tanggal ini spesial buat gue, suatu kehormatan kalo lo baca Cinta Sandwich Isi
Tuna dan lo bisa ketawa sama kayak pada saat gue bikin catatan itu.